Posts

Legenda Batu Padjajaran & Sangkuriang di Kutamanah

Image
 Jika kita mendengarkan kisah dari orang tua daerah Desa Kutamanah dan sekitarnya, maka kita akan mendengarkan sebuah kisah-kisah legenda yang berhubungan dengan kisah Padjajaran dan Sangkuriang. Seperti yang kita ketahui bahwa cerita Sangkuriang yang membendung sungai dan membuat perahu adalah representasi dari Danau Jatiluhur dan Gunung Tangkuban Perahu. Terlepas dari kisah-kisah legenda tersebut, di area Desa Kutamanah sendiri terdapat batuan unik yang menyusun rapi seperti di susun secara sengaja yaitu batu pangcalikan (tempat duduk) dan batu benteng. Gambar 1. batu pangcalikan Gambar 2. Batu Benteng Dikutip dari website daridesa.com , batuan ini pernah di teliti oleh orang Belanda pada tahun 1914 dalam Rapporten Van Den Oudheidkundigen Dienst. Untuk artikel lebih lengkapnya dapat di baca di sini .

Jenis Bambu yang Ada di Kutamanah

Image
 Berikut ini adalah jenis-jenis bambu yang penulis ketahui tumbuh di Desa Kutamanah dan sekitarnya, diataranya : 1. Bambu Umum Bambu yang pertama dan paling banyak di tanam adalah jenis bambu tali/apus, ini adalah bambu yang sering kita gunakan untuk membuat kerajinan, bahan bangunan, pagar, tiang antena tv, dll 2. Bambu Duri ( Haur ) Bambu jenis ini biasa tumbuh liar dan bisa ditemui di pinggiran danau Jatiluhur. Masyarakat sekitar hanya memanfaatkan bambu ini untuk diambil rebungnya, rasanya ada sedikit pahit. Karakteristik bambu ini adalah jarak ruasnya yang pendek, isinya tebal dan keras. 3. Bambu Ampel ( Ampel Hejo ) Jenis bambu ini mirip dengan bambu duri namun tidak terlalu keras dan rantingnya tidak terlalu banyak dari bambu duri. Biasanya bambu ini ditanam di pinggiran kali/sungai untuk menahan erosi tanah di pinggiran sungai karena memiliki akar yang sangat kuat dan banyak sehingga tunggul/bongkotnya bisa dijadikan gagang golok. 4. Ampel Kuning ( Ampel Koneng ) Jenis bambu in

Mengenal Masyarakat Kutamanah

Image
Dahulu, sejarah awal mula Kabupaten Purwakarta, Subang dan Karawang adalah satu wilayah yaitu Kabupaten Karawang yang beribukota di Udug-udug ( maps ) dimana orang-orang zaman sekarang menggunakan nama udug-udug dengan pengertian tempat yang berada di antah berantah, namun tidak tahu bahwa tempat itu memang ada bahkan merupakan ibukota Kabupaten pada zaman dahulu. Lokasi Desa Kutamanah sendiri berada tepat di sebelah selatan atas Udug-udug melewati tempat bernama batu beulah dimana dahulunya disini terdapat sebuah batu besar bulat yang terbelah dua dan dikenal angker pada masa tersebut. Masyarakat Desa Kutamanah sendiri diperkirakan adalah warga relokasi terdampak area danau Jatiluhur dan sebagian adalah migrasinya para petani yang membutuhkan lahan baru untuk memenuhi hajat hidup sehari-hari. Awalnya masyarakat Desa Kutamanah dan sekitarnya memenuhi kebutuhan sehari-hari dari bertani padi gogo atau padi darat ( pare huma ) yang mana saat musim kemarau mereka akan membuka lahan hutan l